Minggu, 26 Desember 2010

Sejarah dan Aliran Linguistik

SEJARAH DAN ALIRAN LINGUISTIK
Ilmu linguistic dapat dibagi menjadi dua yaitu linguistic tradisional dan linguistic strukturalis. Linguistic tradisional menganalisa bahasa berdasarkan filsafat dan semantic, sedangkan linguistic strukturalis mengkaji bahasa berdasarkan struktur atau cirri-ciri formal yang ada dalam bahasa tertentu.
Linguistic tradisional dibagi menjadi lima decade dimana setiap periode tersebut mempunyai perbedaan atau cirri yang khas. Pertama pada abad ke 5 SM hingga abad 2 M terdapat teori linguistic zaman yunani, masalah yang sering dibahas yaitu pertentangan antara fisis dan nomos serta pertentangan antara conomali dan analogi.
Sesudah zaman yunani, muncul kaum sophis yang kemudian di susul oleh teori plato. Kaum sophis lebih menekankan pengklarifikasian bentuk kalimat, ia membagi kalimat menjadi kalimat Tanya, Perintah, Jawab, Narasi, Laporan, Doa dan undangan. Plato merupakan orang yang pertama membedakan kata dalam Anoma dan Rhema. Aristoteles yang merupakan murid Plato tak mau ketinggalan, ia menambah teori gurunya dengan menambah satu kelas lagi yaitu: Syndesnici.
Sesudah itu, muncul kaum Stoic yang diperkirakan beredar pada abad 4 SM dimana mereka lebih spesifik lagi dalam membagi jenis kata dan membedakan kata kerja. Selain keempat periode tersebut, masih terdapat satu teori lagi yang dipopulerkan oleh kaum Alexandrian yang menganut faham analogy dalam study bahasa. Pada linguistic tradisional itu sendiri selain saman yunani, juga ada zaman pertengahan, zaman romawi, zaman renessince dan menjelang lahirnya linguistic modern.
Linguistic strukturalis lebih berusaha mendiskripsikan suatu bahasa berdasarkan cirri atau sifat yang dimiliki bahasa itu sendiri. Ferdinand de Saussure telah menelaah singkronik dan diakronik langue dan parole, significant dan signifie serta hubungan sintagmatis dan pragmatic.
A. Linguistic tradisional
1. Linguistic zaman yunani
- Sofhis
- Plato
- Aristoteles
- Stoic
- Alexandrian
2. Linguistic zaman romawi
- Verro dan de lingua latina
- Institutional gramatikal
- Fonologi
- Sintaksis
- morfology
3. Linguisitik zaman pertengahan
- Kaum Modistae, Doincaing, Fisis, Nomus, Anomaly Sananulogi
- Tata bahasa spekulsfiva, hasil integrasi deskripsi gramatikal bahasa latin kedalam bahasa filsafat skolastik
- Petrus Hibpanus
4. Linguistic zaman percerahan
- Selain menguasai bahasa latin, juga menguasai bahasa yunani, Ibrani dan bahasa Arab
- Selain bahasa yunani, Latin, Arab dan Ibrani bahasa-bahasa Eropa lainnya juga mendapat perhatian dalam bentuk pembahasan, penyusunan tata bahasa.
5. Menjelang lahirnya linguistic modrn
- Pada tata bahasa tradisional ini tidak dikenal adanya perbedaan antara bahasa ujaran dengan bahasa tulisan
- Bahasa yang disusun tata bahasanya, dideskripsikan dengan mengambil patokan-patokan bahasa lain
- Kaidah-kaidah bahasa dibuat secara preskriptif, yakni benar atau salah
- Persoalan kebahasaan sering kali dideskripsikan dengan melibatkan logika
- Penemuan-penemuan atau kaidah-kaidah terdahulu cenderung untuk selalu dipertahankan.

Linguistik Strukturalis

LINGUISTIK STRUKTURALIS
Linguistic strukturalis berusaha mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan cirri atau sifat khas yang dimiliki bahasa itu.
a. Ferdinand de Saussure (1857-1913)
Course de linguistic generalle
- Telaah singkronik : mempelajari suatu bahasa pada suatu kurung waktu tertentu
- Telaah diakronik : telaah bahasa sepanjang masa, atau sepanjang zaman bahasa itu digunakan oleh para penuturnya
- La language : keseluruhan system tanda yang berfungsi sebagai alat komunikasi verbal antara anggota suatu masyarakat bahasa, sifatnya abstrak.
- La parole : pemakaian, realisasi langue, sifatnya konkrit
- Signifiat : Citra bunyi atau kesan psikologis yang timbul dalam fikiran kita.
- Signifie : pengertian atau kesan makna yang ada dalam fikiran kita.
- Hubungan sintagmatis
Hubungan antara unsure- unsure yang terdapat dalam suatu tuturan, yang tersusun secara berurutan dan bersifat linear.
Hubungan paradigmatic
Hubungan antara unsure-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan dengan unsure-unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan.

b. Morfology (inteernal)
Menyangkut struktur internal kata, contoh : kata “tertidur” kata ini terdiri atas dua morfem yakni ter- dan tidur, kata ter tidak dapat berdiri sendiri. Jadi kata ter-tidur mempunyai struktur internal dengan bagian-bagiannya.

c. Sintaksis (eksternal)
Menyangkut susunan kata dalam kalimat, contoh : “kami tidak dapat melihat pohon itu”
Tidak dapat kita urutkan menjadi pohon itu dapat kami tidak melihat… maknanya menjadi tidak jelas karena tidak ada struktur yang mengatur tiap kata.

d. Kaitan Antara Tata Bahasa, Fonology dan Fonetik
Fungsional
- Tata bahasa
• Sintaksis
• Morphology
- Fonologi
Dasar fisik ------- fonetik.
e. Pragmatic
Pragmatic merupakan cabang linguistic yang membahas tentang apa yang termasuk struktur bahasa sebagai alat komunikasi antara penutur dan pendengar, dan sebagai pengacuan tanda-tanda bahasa pada hal- hal ekstralingual yang dibicarakan.
Contoh ; john went home and had a snack
Disini ada dua klausa : john went home dan john had a snack. Keduanya digabung menjadi kalimat dan john sebagai subyek dihilangkan pada kalimat kedua.
f. Linguistic Singkronik dan Diakronik
Pada awal abad ke – 19 hampir seluruh bidang linguistic merupakan linguistic historis, khususnya menyangkut bahasa-bahasa Indo-Eropa. Yang diteliti pada zaman itu adalah misalnya bagaimana bahasa yunani kuno dan bahasa latin menunjukkan keserumpunan. Hal tersebut ditemukan berkat penelitian tentang bahasa sangsekerta, pada abad itu pula diteliti bagaimana rumpun bahasa-bahasa Germanik seperti german, Belanda, Inggris, dan bahasa Scandinavian saling berhubungan secara historis. Dan bagaimana bahasa-bahasa Roman (seperti bahasa prancis, bahasa oksidan, bahasa Spanyol, Portugis dll) diturungkan dari bahasa latin.